Konstruksi multi-lapisan dari kain softshell memainkan peran penting dalam meningkatkan kinerjanya dalam berbagai kondisi cuaca, seperti angin, hujan, dan salju. Biasanya, kain softshell terdiri dari beberapa lapisan, masing-masing dengan fungsi khusus yang dirancang untuk memaksimalkan kenyamanan, perlindungan, dan sirkulasi udara. Berikut rincian bagaimana konstruksi multi-lapisan meningkatkan kinerja dalam berbagai kondisi cuaca:
1. Lapisan Luar (Anti Air Tahan Lama - Lapisan DWR)
Lapisan luar kain softshell biasanya dilapisi dengan lapisan Tahan Air Tahan Lama (DWR). Lapisan ini berperan penting dalam melindungi kain dari hujan dan salju:
Tahan Air: Lapisan DWR membantu menolak air, menyebabkan hujan atau salju menggumpal dan menggulung kain alih-alih meresap. Hal ini membuat kain tetap kering lebih lama, mencegahnya menjadi berat dan tergenang air.
Tahan Angin: Lapisan luar sering kali memiliki fitur tahan angin, sehingga menghalangi angin menembus kain. Hal ini terutama penting dalam kondisi dingin dan berangin dimana angin dingin dapat menurunkan suhu tubuh dengan cepat. Tenunan kain yang rapat membantu menangkis angin dan menjaga kehangatan tanpa mengorbankan sirkulasi udara.
2. Lapisan Tengah (Membran Bernapas atau Lapisan Isolasi)
Banyak kain softshell dilengkapi membran bernapas atau lapisan tengah isolasi, yang meningkatkan pengaturan kelembapan dan kenyamanan termal:
Pernapasan: Fitur utama dari cangkang lunak adalah kemampuannya untuk memungkinkan uap air (keringat) keluar sekaligus mencegah masuknya air dari luar. Selaput di lapisan tengah memungkinkan sirkulasi udara, yang penting selama aktivitas intensitas tinggi seperti hiking, ski, atau memanjat. Ini memastikan keringat tidak menumpuk di dalam kain, membantu pemakainya tetap kering dan nyaman bahkan saat melakukan aktivitas fisik.
Isolasi: Tergantung pada desainnya, lapisan tengah ini juga dapat memberikan insulasi ringan, membuat cangkang lunak cocok untuk kondisi dingin sedang. Tidak seperti jaket tebal atau mantel bulu angsa, insulasi dalam cangkang lunak memberikan kehangatan tanpa terlihat besar. Hal ini memungkinkan mobilitas dan kenyamanan yang lebih besar, terutama di lingkungan luar ruangan yang aktif.
3. Lapisan Dalam (Bulu Domba atau Lapisan)
Lapisan dalam kain softshell sering kali terdiri dari lapisan bulu domba atau bahan lembut serupa, yang memberikan kenyamanan dan kehangatan:
Regulasi Termal: Bulu domba atau bahan isolasi lainnya memerangkap udara di dekat tubuh, membantu menjaga kehangatan dalam kondisi yang lebih dingin. Bulu domba juga berfungsi sebagai lapisan penyerap, menarik kelembapan dari kulit ke lapisan luar agar dapat menguap, sehingga menjaga pemakainya tetap kering.
Kelembutan dan Kenyamanan: Bulu bagian dalam menambah tingkat kenyamanan ekstra pada kulit, terutama penting selama pemakaian dalam jangka waktu lama. Hal ini juga berkontribusi terhadap kehangatan ringan, membuat softshell serbaguna untuk berbagai kondisi cuaca, dari lingkungan ringan hingga sedang.
4. Fleksibilitas dan Peregangan
Keuntungan utama dari kain softshell adalah sifat regangannya, yang sering kali dicapai melalui penggunaan serat elastis (misalnya spandeks atau elastane) yang ditenun ke dalam kain:
Kebebasan Bergerak: Konstruksi multi-lapis dari kain softshell, dikombinasikan dengan sifat regangannya, memungkinkan peningkatan mobilitas dan fleksibilitas selama aktivitas seperti memanjat, bermain ski, atau bersepeda. Hal ini membuat softshell sangat cocok untuk olahraga luar ruangan aktif yang mengutamakan rentang gerak, bahkan dalam cuaca yang kurang ideal.
Kesesuaian dan Kenyamanan: Bahan elastis menyesuaikan dengan bentuk tubuh, memastikan kesesuaian dan kenyamanan namun tetap memberikan kebebasan bergerak yang luas. Hal ini mengurangi kemungkinan pakaian menjadi ketat, bahkan saat melakukan aktivitas fisik yang berat.
5. Perlindungan Terhadap Salju dan Hujan
Softshell dirancang untuk memberikan perlindungan dari salju dan hujan ringan:
Tahan Salju: Lapisan luar cangkang lunak yang ditenun rapat mencegah butiran salju menempel pada kain, menjaganya tetap kering dan mencegah kelembapan terakumulasi di dalam. Meskipun cangkang lunak tidak kedap air dibandingkan cangkang keras, cangkang lunak tetap menawarkan tingkat perlindungan yang signifikan dalam kondisi salju ringan.
Tahan Hujan: Untuk hujan ringan, lapisan luar kain yang diberi perlakuan DWR memastikan air mengalir dan mengalir. Namun, softshell tidak sepenuhnya kedap air dan mungkin menjadi basah saat hujan lebat. Dalam kasus seperti itu, bahan ini biasanya dikenakan bersama dengan lapisan lain, seperti cangkang tahan air, untuk perlindungan tambahan.
6. Sifat Tahan Angin
Windproofing adalah salah satu fungsi utama lapisan luar dalam kain cangkang lunak :
Perlindungan Angin: Lapisan kain luar dirancang untuk menghalangi angin, yang penting untuk mencegah tubuh kehilangan panas dengan cepat di lingkungan yang dingin dan berangin. Sifat kain yang tahan angin bekerja dengan menjebak udara hangat di dekat tubuh, mengurangi kehilangan panas dan membantu menjaga kenyamanan selama beraktivitas fisik.
Tahan Angin saat Angin Kencang: Dalam kondisi angin ekstrem, kain softshell mungkin tidak seefektif jaket hardshell, namun untuk sebagian besar aktivitas luar ruangan dengan angin sedang, sifat kain yang tahan angin memberikan perlindungan yang memadai dan membantu menjaga kenyamanan dan kehangatan.
7. Layering dan Fleksibilitas
Salah satu keunggulan paling signifikan dari kain softshell adalah keserbagunaan lapisannya:
Sistem Pelapisan: Cangkang lunak dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam sistem pelapisan, memungkinkannya dikenakan di atas lapisan dasar dan di bawah cangkang kedap air bagian luar, jika perlu. Fleksibilitas ini membuat softshell sangat mudah beradaptasi, karena dapat digunakan dalam berbagai kondisi cuaca dengan menyesuaikan lapisannya agar sesuai dengan tingkat perlindungan yang diperlukan.
Dapat Beradaptasi untuk Berbagai Kondisi: Konstruksi multi-lapis softshell memungkinkannya digunakan dalam berbagai aktivitas luar ruangan di mana kondisi berubah dengan cepat, seperti bermain ski, mendaki gunung, atau hiking dalam cuaca yang beragam. Sifat bernapas membantu mencegah panas berlebih selama aktivitas berat, sedangkan lapisan tahan air dan tahan angin memberikan perlindungan dalam kondisi yang lebih buruk.